Obor Bhinneka Bergelora di Jogja
SMA Kolese De Britto sebagai salah satu kolese di Indonesia yang baru saja berusia 70
tahun. Kolese ini tumbuh, bertahan, dan berkembang dalam sebuah keberagaman. Namun, nyatanya perbedaan itu tidak pernah dianggap sebagai ancaman menuju perubahan. Semua itu terbukti lewat kegiatan Lustrum XIV Kolese De Britto yang bertajuk “Harmoni dalam Keberagaman”.
Semangat keberagaman rasanya tidak berhenti di titik itu. De Britto siap membawa ciri khasnya ke Jakarta dalam mengikuti kegiatan Temu Kolese 2018. Kegiatan ini juga memiliki tema yang menggaungkan rasa persatuan, yaitu “Kita Tidak Sama, Kita Kerjasama”. Persiapan dan antusiasme yang tinggi sangat dirasakan seluruh keluarga De Britto. Pak Dimas selaku Ketua Kontingen mengatakan bahwa antusiasme siswa begitu
besar, dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mendaftarkan diri. Rasanya kurang lengkap jika membicarakan keragaman tanpa membahas kebudayaan. Gregorius Pradana Ardyamukti yang kerap disapa Ardy adalah salah seorang kontingen De Britto di Temu Kolese 2018 yang berperan sebagai dalang muda Tekol. “Saya ingin menunjukkan pada teman-teman Kolese bahwa bermain wayang itu menyenangkan”, ujarnya.
Temu Kolese 2018 merupakan ajang kompetisi dan kolaborasi antar budaya dan keberagaman. Sebab itu, dengan Temu Kolese ini diharapkan semangat persatuan dalam keberagaman tetap berlanjut dalam dinamika-dinamika berikutnya. Kolese saklawase!(iko/dika)
