Pada pukul 07.15 WIB, Kolese Le Cocq berangkat ke Jakarta untuk bertemu saudara- saudara dalam acara Temu Kolese 2018. Pesawat kami terbang menuju Bandara Biak- Bandara Frans Kaisepo untuk transit. Penerbangan memakan waktu satu jam. Saat di Biak, kami cukup lama menunggu pesawat selanjutnya jadi kami pergi mencari makan. Lalu, kami mencari mie ayam di luar untuk mengisi perut yang kosong dengan berjalan kaki meski cuaca panas benar-benar panas. Alhasil teman saya yang putih jadi hitam dan yang hitam tambah hitam.
Ternyata, Biak adalah tempat yang tenang dan menyenangkan. Ketika kami tiba di warung mie ayam, kami pun makan. Kami sangat lapar hingga menambah 2 mangkok. Ini lapar atau doyan! Berikutnya, kami pun berjalan kembali ke bandara. Kita pun sampai di depan bandara, pas dengan kedatangan pesawat yang akan akan kami naikin. Kami langsung naik ke pesawat untuk menuju bandara Hasanudin Makasar untuk transit ke Jakarta. Saat terbang, teman saya, Aklines tiba-tiba sakit. Ia merasa mual sampai dia muntah di pesawat. Badannya menggigil kedinginan. Sungguh perjalanan yang panjang dan kami lalui dengan suka maupun duka. Hal lain yang menarik adalah ketidak-biasaan kami dengan urionir di bandara. Bagi kami bentuk flush-nya aneh dan kami belum pernah lihat dan tidak tahu bagaimana cara kerjanya; Yang paling mengagetkan kami adalah bentuk bangunan sekolah di SMA Kolese Kanisius. Jujur ini pertama kali kami datang di Jakarta dan melihat bangunan-bangunan yang tinggi berlantai-lantai, belum lagi ditambah dengan fasilitasnya yang modern. Semoga suatu saat hal ini juga ada di Nabire-Papua, tanah kami tercinta.